Rabu, 13 Juli 2011

Kamar Samping WC Disewakan (Jafar Werfete)

Seorang pegawai PNS dari Jayapura mendapat beasiswa bersekolah (Tugas Belajar) untuk S1 di Jogja. Pada awalnya ia selalu berkomunikasi dengan istri dan empat orang anaknya yang masih kecil,hampir setiap hari ia menelpon istri dan anak-anaknya. Ia juga sering membagi uang beasiswanya dengan istri dan anak-anaknya, maklum kreditnya di bank belum lunas, tetapi seiring dengan waktu yang terus berputar, lambat laun frekwensi komunikasinya mulai berkurang, mulai dari menelepon seminggu sekali, hingga berbulan-bulan tak pernah berkomunikasi dengan istri dan anak-anaknya, bahkan tak pernah lagi ia mengirim sedikit uang seperti semula. Sang istri dengan segala keterbatasannya berjuang menghidupi anak-anaknya. Ternyata sang suami tengah menjalin hubungan dengan seorang gadis belia asal bandung yang ia kenal lewat facebook.

Dengan keadaan terpaksa akhirnya sang istri menjual diri alias menjadi wanita panggilan untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suatu saat,suaminya menelepon dan menanyakan kabar istri dan anak-anaknya, termasuk menanyakan keadaan rumah mereka. Dengan santai istrinya menjawab " Saya dan anak-anak sehat walafiat, tetapi saya mau kasi tau sama bapa kalo kamar yang di samping WC itu sudah saya sewakan untuk membiayai hidup dan sekolah anak-anak." Dengan santai sang suami menjawab "Gak apa bu, nanti bapa pulang baru bapa rehab kamar itu untuk dipake kakek!" ha..ha..ingat tu yang tugas belajar sama istri dan anak-anak..

Tidak ada komentar: